Pandemi telah menyebabkan banyak perubahan dalam segala aspek kehidupan. Tidak terlepas sektor agribisnis. Ketika Indonesia menerapkan kebijakan pembatasan wilayah, arus distribusi hasil panen juga menjadi sedikit terganggu. Harga jual juga mengalami banyak sekali perubahan, fluktuasi harga adalah salah satu konsekuensi dari adanya pandemi. Pandemi bahkan telah menyebabkan perubahan dalam perilaku dan selera konsumen. Konsumsi akan sayur, buah, dan susu terus meningkat kala pandemi terjadi. Pandemi telah memberikan peluang dan tantangan sendiri ketika dan pasca pandemi terjadi.

Guna menelaah masa depan sektor pertanian pasca pandemi, Program Studi S1 Agribisnis mengundang salah satu professor kelas dunia. Program world class professor ini dirancang agar mahasiswa dan segenap civitas academica bisa lebih memahami isu terkini dari sudut pandang global. Professor Shenggen Fan selaku Chair Professor di China Agricultural University dan Director General International Food Policy Research Institute dari tahun 2009 hingga 2020. Pengalaman dan pengetahuan Prof. Shenggen diharapkan bisa memberi pemahaman yang komprehensif terkait apa yang akan terjadi dengan sektor pertanian kedepannya. Ir. Kustopo Budiraharjo, M.P. selaku Ketua Program Studi S1 Agribisnis juga mengamini hal tersebut. Menurut Ir. Kutopo, program world class professor seperti ini adalah upaya program studi untuk memberikan atmosfir akademik yang berdaya saing.

Dalam paparannya selama 3 jam, Prof. Shenggen Fan menjelaskan bahwa selama ini konflik, perubahan iklim, dan bencana alam telah menyebabkan kelaparan dan kekurangan pangan. Pandemi pada dasarnya tidak terlalu memberikan dampak negatif bagi sektor pertanian karena terbukti hanya sektor pertanian yang bisa terus bertumbuh. Pandemi justru memunculkan potensi dan peluang karena masyarakat mulai sadar akan pentingnya budaya hidup sehat dan konsumsi hasil pertanian yang berkualitas. Kedepan petani dituntut untuk bisa menghasilkan hasil panen yang berkualitas dan perlu ada diversifikasi pangan. Harga panen juga akan bisa ditekan agar konsumen bisa menikmati produk pangan berkualitas dengan jalan meningkatkan produksi secara bertahap. Dengan begitu pertanian di desa bisa mensupply kebutuhan masyarakat kota.

Strategi yang bisa dilakukan untuk menghadapi perubahan pasca pandemi dari penuturan Prof. Shenggen Fan adalah:

  1. Move up atau Move out. Petani harus bisa memilah hambatan mana yang masih bisa diatas dan tidak. Jika tidak bisa diatasi maka sebaiknya ditinggalkan saja.
  2. Melakukan transformasi. Transformasi disini dimulai dari meningkatkan produktivitas, merevitalisasi lembaga, menanam komoditas yang punya nilai jual, dan membuka apsar internasional.
  3. Membuat inclusive value chain
  4. Memperbaiki infrastruktur dan investasi
  5. Melakukan inovasi dan penelitian
  6. Membuat jaring pengaman sosial
  7. Melakukan intensifikasi
  8. Memperkecil ketimpangan gender
  9. Melakukan kolaborasi dengan berbagai stakeholder