Pembangunan berkelanjutan merupakan pembangunan yang mampumemenuhi kebutuhan saat ini dan menjamin kemampuan generasi mendatang untuk mencukupi kebutuhan mereka. Pembangunan harus selaras dengan pengelolaan sumber daya sehingga kesejahteraan jangka panjang memiliki prioritas yang sama dengan kebutuhan yang mendesak pada saat ini. Dampak dari pembangunan yang tidak berwawasan lingkungan mengakibatkan kerusakan lingkungan dan penurunan daya dukung lingkungan. Kegiatan pembangunan harus berkelanjutan dan mengacu pada kondisi alam dengan pemanfaatan yang berwawasan lingkungan.

Pembangunan pertanian merupakan sektor strategis dalam perekonomioan nasional karena berperan dalam pemeliharaan kapital, penyediaan bahan pangan, bahan baku industri, pakan dan bioenergi, penyerap tenaga kerja, sumber devisa negara dan sumber pendapatan serta pelestarian lingkungan melalui praktek usaha tani yang ramah lingkungan. Pembangunan pertanian di Indonesia diarahkan menuju pembangunan pertanian yang berkelanjutan (sustainable agriculture) sebagai bagian dari implementasi pembangunan berkelanjutan (sustainable development).

Pembangunan pertanian (termasuk pembangunan perdesaan) yang berkelanjutan merupakan isu penting strategis yang menjadi perhatian dan pembicaraan di semua negara. Pembangunan pertanian berkelanjutan selain sudah menjadi tujuan, tetapi juga sudah menjadi paradigma pola pembangunan pertanian yang diterjemahkan dalam bentuk kerangka segitiga pembangunan berkelanjutan (Environmentally Sustainable Development Triangle) yang bertumpu pada keberlanjutan ekonomi, ekologi, dan sosial. Namun dalam praktiknya, sulit mencapai ketiga tujuan tersebut secara selaras. Karenanya pada masa sekarang ini dibutuhkan bisnis yang tidak hanya melihat profit semata, melainkan juga yang berkelanjutan secara sosial dan lingkungan.

Mengingat hal tersebut PS S1 Agribisnis bersama dengan dua wirausahawan milenial yaitu Suyadi, S.P., M.P. (Owner Happy Tani) dan Irfan Rahadian Sudiyana, S.P., M.Si., M.Sc. (Owner Kiwari Farmers) mencoba mengenalkan konsep bisnis berkelanjutan kepada mahasiswa PS S1 Agribisnis angkatan 2019 hingga 2022. Dalam acara yang berlangsung pada hari Selasa, 20 September 2022 secara daring ini, mereka berdua menjelaskan hal yang sama yaitu dalam berbisnis di sektor pertanian pebisnis harus melihat apakah bisnisnya berdampak pada masyarakat dan lingkungan ataukah tidak. Diperlukan juga pendekatan bisnis yang baru dengan jalan memberikan pengalaman lebih kepada konsumen agar mereka juga mengetahui proses produksinya. Hal ini seperti yang dilakukan Kiwari Farmers dengan memberikan kesempatan kepada pengunjungnya untuk melihat proses tanam, petik, dan produksi kopi secara langsung.